Resensi ini adalah salah satu bagian dari REKAT Jilid I
Judul Buku : Kamu Terlalu Banyak Bercanda
Penulis : Marchella FP
Halaman : 236
Penerbit : Pop Hari Ini
Kategori : Fiksi
Setelah sukses dengan Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI), Marchella FP kembali menyapa pembaca melalui karya berikutnya yang berjudul Kamu Terlalu Banyak Bercanda. Jika NKCTHI terasa lembut, penuh harapan, dan menenangkan, maka buku ini justru membawa nuansa yang lebih dalam, gelap, dan personal. Buku ini menyajikan potret kejujuran emosional yang jarang diungkapkan secara terbuka—tentang luka, kehilangan, kegelisahan, dan kerentanan yang sering kita sembunyikan di balik tawa.
Kamu Terlalu Banyak Bercanda bukanlah novel dengan alur cerita yang utuh atau tokoh-tokoh yang berkembang. Ia lebih menyerupai kumpulan catatan hati, potongan dialog, dan monolog batin yang ditulis secara puitis dan kontemplatif. Tidak ada satu tokoh utama yang bisa diikuti, karena sebenarnya yang diceritakan adalah isi kepala kita sendiri. Setiap halaman seperti menyuarakan suara-suara yang selama ini kita pendam, membuat pembaca merasa seperti bercermin pada perasaan mereka sendiri.
Judulnya sendiri merupakan sindiran halus yang menyentil: bahwa banyak dari kita terbiasa menyembunyikan rasa sakit dan kebingungan dengan bercanda, tertawa, atau bersikap seolah semuanya baik-baik saja. Buku ini secara jujur menyingkap sisi lain dari manusia modern, terutama generasi muda, yang akrab dengan keresahan akan masa depan, trauma masa lalu, hubungan yang tidak pasti, hingga pertanyaan tentang eksistensi diri.
Bahasa yang digunakan Marchella dalam buku ini sangat sederhana, tetapi memiliki kekuatan makna yang mendalam. Beberapa kutipan dalam bukunya bahkan terasa seperti “tamparan halus” atau pengakuan diam-diam atas emosi yang sulit diungkapkan. Banyak pembaca mengaku merasa tersentuh atau bahkan menangis setelah membaca beberapa bagian. Di sinilah letak kelebihan utama buku ini: kemampuannya untuk membangun koneksi emosional yang kuat tanpa harus banyak menjelaskan.
Selain kekuatan pada isi tulisan, ilustrasi visual yang menyertai teks juga menjadi nilai tambah. Gaya khas Marchella yang memadukan kata-kata dengan gambar menciptakan pengalaman membaca yang lebih menyentuh dan imajinatif. Buku ini tidak terasa seperti sedang “mengajar” atau memberi petuah, tetapi justru mengajak pembaca untuk merenung dan menemukan makna masing-masing.
Namun, bagi sebagian orang, format yang tidak biasa ini bisa terasa membingungkan atau terlalu abstrak. Tidak adanya tokoh atau alur yang jelas bisa membuat beberapa pembaca merasa tidak memiliki arah. Gaya penulisan yang puitis dan melankolis juga bisa terasa repetitif jika dibaca dalam satu kali duduk.
Secara keseluruhan, Kamu Terlalu Banyak Bercanda adalah karya yang bukan sekadar dibaca, tetapi dirasakan. Ia cocok untuk siapa pun yang sedang merasa hampa, lelah, atau hanya ingin ditemani oleh kata-kata yang jujur dan menenangkan. Marchella FP berhasil menciptakan karya yang berbicara dalam diam—menyentuh hati secara perlahan, namun dalam dan membekas.